Sebuah pesawat Caribbean Airlines yang mengangkut 157 orang terbelah dua saat mengalami kecelakaan dalam pendaratannya di tengah hujan deras dan kabut di Georgetown, Guyana, Sabtu (30/7/2011).
Pesawat yang bertolak dari New York ini dilaporkan mendarat di tengah landasan sebelum tergelincir keluar dan menghantam sebuah pagar kemudian terhenti di sebuah lereng berumput dekat sebuah jalan.
Pesawat yang bertolak dari New York ini dilaporkan mendarat di tengah landasan sebelum tergelincir keluar dan menghantam sebuah pagar kemudian terhenti di sebuah lereng berumput dekat sebuah jalan.
Bagian depan badan pesawat yang memuat rangkaian kursi kelas satu pecah di landasan sehingga sempat membuat para penumpangnya terperangkap di dalamnya.
Namun, tidak ada 151 penumpang dan 6 awak yang berada di atas Boeing 737-800 itu yang mengalami cidera serius. Seluruhnya telah dievakuasi.
Menteri Kesehatan Guyana Leslie Ramsammy menerangkan satu orang mengalami patah kaki dan beberapa orang lain menderita cidera ringan akibat kecelakaan pesawat ini.
"Luar biasa apabila membayangkan hanya ada korban cidera yang ringan dalam kecelakaan pesawat yang cukup parah seperti itu," tutur Nicholas.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh pemimpin Caribbean Airlines, George Nicholas, dalam keterangan persnya di Bandara Internasional Cheddi Jagan. "Mujizat benar-benar terjadi hari ini," katanya.
Pesawat ini mengalami kecelakaan pada pukul 01:32 waktu setempat atau pukul 12:32 WIB. Petugas berupaya menyelamatkan para penumpang dan awak dari pesawat yang hancur itu selama beberapa jam di tengah kegelapan dini hari.
Pihak manajemen pesawat berbendera Trinidad dan Tobago itu menerangkan Otoritas Penerbangan Sipil Guyana akan mengadakan penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat bersama Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB).
Namun, tidak ada 151 penumpang dan 6 awak yang berada di atas Boeing 737-800 itu yang mengalami cidera serius. Seluruhnya telah dievakuasi.
Menteri Kesehatan Guyana Leslie Ramsammy menerangkan satu orang mengalami patah kaki dan beberapa orang lain menderita cidera ringan akibat kecelakaan pesawat ini.
"Luar biasa apabila membayangkan hanya ada korban cidera yang ringan dalam kecelakaan pesawat yang cukup parah seperti itu," tutur Nicholas.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh pemimpin Caribbean Airlines, George Nicholas, dalam keterangan persnya di Bandara Internasional Cheddi Jagan. "Mujizat benar-benar terjadi hari ini," katanya.
Pesawat ini mengalami kecelakaan pada pukul 01:32 waktu setempat atau pukul 12:32 WIB. Petugas berupaya menyelamatkan para penumpang dan awak dari pesawat yang hancur itu selama beberapa jam di tengah kegelapan dini hari.
Pihak manajemen pesawat berbendera Trinidad dan Tobago itu menerangkan Otoritas Penerbangan Sipil Guyana akan mengadakan penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat bersama Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB).
0 komentar:
Posting Komentar