Ilustrasi wanita hamil (Foto: Ist)
Warga Desa Rukun Makmur, Kecamatan Pulau Rimau, Banyuasin, Sumatera Selatan, mendadak dihebohkan dengan adanya bayi ajaib laki-laki dengan berat 3,2 kilogram yang dilahirkan dari rahim Tatimah .
Kehebohan terjadi karena bayi laki-laki tersebut tidak lebih dari 3 jam di dalam kandungan. Dalam proses kelahirannya pun tidak banyak menemui kesulitan.
Informasi yang didapat, mulanya Tatimah mengadu sakit pada dengan suaminya, Suwar, setelah terbangun dari tidur sekitar pukul 06.00 WIB.
Dia mengeluh badan merasa lesu dan diperut terasa kembung, kemudian meminta kepada suaminya untuk dikerik, namun rasa kembung tidak juga reda.
Rasa sesak dan kembung yang dirasakan berbeda seperti sakit biasanya. Tatimah sendiri mengaku heran, setelah dikerik oleh suaminya perut terus bertambah besar dan semakin berat layaknya wanita sedang hamil dan rasa sakit yang dirasakan semakin berbeda. Rasa sakit tersebut bukan lagi seperti orang masuk angin melainkan seperti orang mau melahirkan.
Melihat kondisi perut istrinya yang terus membesar, sekira pukul 08.00 WIB Suwar langsung memanggil Bidan Desa setempat, Fitri. Menurut Bidan Fitri, memang benar Tatimah sedang hamil dan telah siap akan melahirkan.
Dengan pertolongan bidan tersebut sekira pukul 10.00, akhirnya Tatimah melahirkan bayi keduanya jenis laki-laki normal dengan berat 3,2 kilogram dengan panjang 50 sentimeter.
Berdasarkan keterangan Suwar, sang istri selama ini tidak merasakan hamil dan mengikuti program KB jenis suntik setelah melahirkan putra pertamanya sejak 2 tahun silam dan KB itu masih rutin dilakukan. Ajaibnya, Tatimah tiba-tiba hamil dan langsung melahirkan.
Kades Rukun Makmur, Subandi, saat dikonfirmasi membenarkan ada warganya yang melahirkan dengan proses kehamilan yang tidak biasa.
"Tatimah hamil sekira 3 jam, bayi laki-laki dalam kandungannya langsung lahir dan proses kelahirannya dibantu oleh Bidan Fitri," jelasnya.
Menurut Subandi, kelahiran bayi ini mengejutkan seluruh warga desa, pasalnya selama ini Tatimah tidak terlihat hamil dan dalam keseharian masih aktif bekerja di sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit didekat desa ini.
"Memang aneh tapi nyata kejadian ini," jelas Subandi.
0 komentar:
Posting Komentar