Jika dibiarkan terlalu panjang, rambut hidung memang dapat mengganggu penampilan sehingga perlu dirapikan. Sebaiknya dipotong dengan gunting khusus, jangan dicabut karena lebih berisiko memicu infeksi maupun radang di rongga hidung.
Rambut hidung yang dicabut akan segera digantikan oleh rambut baru yang tumbuh di kelenjar atau kantong rambut. Seperti halnya rambut-rambut di permukaan tubuh yang lain, rambut hidung juga punya risiko tumbuh ke dalam lapisan kulit (ingrown nasal hair).
Rambut yang tumbuh ke dalam tidak muncul ke permukaan kulit melainkan masuk ke dalam kulit dan disebut extrafollicular penetration. Akibatnya adalah radang di sekitar kelenjar atau kantong rambut, yang kadang-kadang bisa disertai infeksi bakteri.
Selain bengkak kemerahan, gejala yang sering menyertai ingrown nasal hair adalah rasa nyeri di rongga hidung di sekitar tempat tumbuhnya rambut. Sekilas, benjolan tersebut mirip jerawat namun bukan disebabkan oleh penyumbatan kelenjar minyak.
Umumnya ingrown nasal hair akan sembuh dengan sendirinya ketika ujung rambut sudah menemukan jalan untuk menembus keluar permukaan kulit. Namun prosesnya kadang makan waktu dan selama itu akan terasa sangat sakit, terutama jika hidungnya dipencet.
Untuk mempercepat kemunculan rambut hidung ke permukaan, sering-seringlah mengompres hidung dengan air panas agar peredaran darahnya lancar dan pori-pori kulit membuka. Jika memungkinkan, gosok perlahan dengan handuk bersih yang dimasukkan lewat lubang hidung.
Hati-hati jangan terlalu keras menggosoknya, agar tidak terjadi luka yang bisa memicu infeksi. Dikutip dari Livestrong, risiko infeksi sangat besar karena rongga hidung merupakan salah satu tempat berkumpulnya bakteri Staphylococcus aureus penyebab bisul.
Sementara itu untuk mencegah ingrown nasal hair, sebaiknya jangan mencabuti bulu hidung dengan pinset. Cara aman untuk merapikannya adalah memotongnya dengan gunting khusus dan jangan terlalu pendek karena fungsi rambut hidung adalah menyaring debu agar tidak masuk saluran napas.
Rambut hidung yang dicabut akan segera digantikan oleh rambut baru yang tumbuh di kelenjar atau kantong rambut. Seperti halnya rambut-rambut di permukaan tubuh yang lain, rambut hidung juga punya risiko tumbuh ke dalam lapisan kulit (ingrown nasal hair).
Rambut yang tumbuh ke dalam tidak muncul ke permukaan kulit melainkan masuk ke dalam kulit dan disebut extrafollicular penetration. Akibatnya adalah radang di sekitar kelenjar atau kantong rambut, yang kadang-kadang bisa disertai infeksi bakteri.
Selain bengkak kemerahan, gejala yang sering menyertai ingrown nasal hair adalah rasa nyeri di rongga hidung di sekitar tempat tumbuhnya rambut. Sekilas, benjolan tersebut mirip jerawat namun bukan disebabkan oleh penyumbatan kelenjar minyak.
Umumnya ingrown nasal hair akan sembuh dengan sendirinya ketika ujung rambut sudah menemukan jalan untuk menembus keluar permukaan kulit. Namun prosesnya kadang makan waktu dan selama itu akan terasa sangat sakit, terutama jika hidungnya dipencet.
Untuk mempercepat kemunculan rambut hidung ke permukaan, sering-seringlah mengompres hidung dengan air panas agar peredaran darahnya lancar dan pori-pori kulit membuka. Jika memungkinkan, gosok perlahan dengan handuk bersih yang dimasukkan lewat lubang hidung.
Hati-hati jangan terlalu keras menggosoknya, agar tidak terjadi luka yang bisa memicu infeksi. Dikutip dari Livestrong, risiko infeksi sangat besar karena rongga hidung merupakan salah satu tempat berkumpulnya bakteri Staphylococcus aureus penyebab bisul.
Sementara itu untuk mencegah ingrown nasal hair, sebaiknya jangan mencabuti bulu hidung dengan pinset. Cara aman untuk merapikannya adalah memotongnya dengan gunting khusus dan jangan terlalu pendek karena fungsi rambut hidung adalah menyaring debu agar tidak masuk saluran napas.
www.klikunic.com
0 komentar:
Posting Komentar